Di dunia pertambangan,
khususnya tambang batubara dikenal ada 2 jenis tambang, yaitu tambang terbuka
dan tambang bawah tanah. Dimana tambang terbuka adalah suatu kegiatan
penambangan batubara dengan cara membuka dan menggali lahan yang sangat luas
hingga membentuk suatu lubang terbuka yang sangat lebar. Sedangkan tambang
bawah tanah adalah suatu kegiatan penambangan batubara denga cara membuat
lubang/terowongan bawah tanah dengan tanpa membuka lahan di atasnya secara
luas. Pemilihan jenis tambang ini ditentukan oleh beberapa hal yang antara lain
berupa :
- Stripping Ratio (SR) /
Nisbah kupasan yang ekonomis pada saat itu. Pengertian dari stripping ratio
adalah : Perbandingan jumlah tanah kupasan penutup batubara dalam satuan meter
kubik padat (baca BCM) yang harus dibuang untuk menghasilkan 1 ton batubara.
Dapat disebut juga dengan rasio kupasan (dengan batubara) pada tambang batubara
terbuka.
- Metoda penambangan,
antara lain misalnya direct digging, direct dozing, ripping, drilling dan
blasting, truck dan shovel, dragline system, conveying, dll.
- Teknologi yang akan
digunakan. Hal ini akan disesuaikan dengan metode penambangan yang dipilih.
- Lingkungan dan AMDAL,
mengingat kegiatan tambang ini pasti membawa dampak negatif terhadap lingkungan
disekitar areal tambang.
- Keahlian sumber daya
manusia yang bekerja sebagai pekerja tambang, baik bidang teknis, K3 dan non
teknis.
- Ketersediaan modal,
mengingat kegiatan pertambangan memerlukan biaya investasi dan operasional yang
sangat besar.
Untuk mencapai badan bijih yang umumnya terletak di
kedalaman, diperlukan pengupasan tanah/batuan penutup (waste rock) dalam jumlah
yang besar. Tujuan utama dari operasi penambangan adalah menambang dengan biaya
serendah mungkin sehingga dicapai keuntungan yang maksimal.
Secara umum, tambang terbuka dinilai
lebih menguntungkan dibanding metode tambang bawah tanah dalam hal recovery (mineral yang
dapat ditambang dibanding dengan banyak cadangan), grade control (pengendalian
kadar), keluwesan operasi, keselamatan, dan lingkungan kerja. Namun, dalam
situasi dimana deposit terlalu kecil, berbentuk tak teratur, atau terletak
terlalu dalam di bawah tanah, metode tambang bawah tanah akan lebih
menguntungkan.
Suatu tambang terbuka pada satu
titik mungkin saja perlu diubah menjadi tambang bawah tanah ketika batuan
penutup (waste rock) yang perlu dikupas menjadi terlalu besar. Ini biasanya
terjadi jika cadangan bijih berlanjut hingga sangat dalam. Faktor
teknologi, kondisi pasar, dan kebijakan pemerintah akhirnya juga akan turut
jadi pertimbangan dalam pemilihan metode tambang yang pas.
KEUNTUNGAN
TAMBANG TERBUKA
Ada kriteria yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk penentuan pemilihan apakah suatu cadangan (lapisan
batubara) akan ditambang dengan metoda tambang terbuka atau tambang dalam yaitu
dengan membandingkan besarnya nilai tanah penutup (waste) yang harus digali
dengan volume atau tonase batubara yang dapat ditambang. Perbandingan ini
dikenal dengan istilah “stripping ratio”. Apabila nilai
perbandingan ini (stripping ratio) masih dalam batas-batas keuntungan, maka
metoda tambang terbuka dianggap masih ekonomis. Sebaliknya
apabila nilainya di luar batas keuntungan, maka metoda penambangan tambang
dalam yang dipilih.
Beberapa keuntungan yang diperoleh
bila menggunakan tambang terbuka diantaranya yaitu:
1. Produksi tinggi
2. Konsentrasi operasi (kegiatan)
tinggi
3. Ongkos operasi per ton bijih yang
ditambang rendah
4. Kegiatan eksplorasi dan keadaan
geologi lebih mudah
5. Leluasa dalam pemilihan alat
gali/muat
6. Recovery tinggi
7. Perencanaan lebih sederhana
8. Kondisi kerja lebih baik /karena berhubungan
dengan udara luar
9. Relatip lebih aman
10. Pemakaian bahan peledak leluasa dan
effisien
Untuk dapat menentukan metoda
penambangan apa yang cocok untuk diterapkan maka perlu untuk membandingkan
efisiensi ekonomi dari open mining dan underground mining , terkecuali
keuntungan dari salah satu metode sudah terlihat jelas. Karakteristik dasar
yang digunakan dalam evaluasi ekonomi dari tambang terbuka adalah “stripping
ratio” , yaitu besarnya volume dari over burden yang digali per unit ore
yang diperoleh.
Dalam penambangan open pit , perlu
dihitung ongkos untuk pembuangan waste over burden dan waste dari country rock (lihat
gambar1).
Perbandingan
antara waste dan ore oleh karenanya merupakan faktor kontrol dalam
membandingkan ongkos penambangan ore berdasar open pit dengan metode
underground.
METODE TAMBANG TERBUKA
Metode tambang
terbuka merupakan kegiatan penambangan yang diterapkan terhadap endapan bahan
galian yang terletak di dekat permukaan bumi. Dengan demikian kegiatan
penambangan langsung berhubungan dengan udara bebas, akibatnya :
- Kondisi
kerja
dan keselamatan kerja lebih baik.
- Segala
macam peralatan dari
yang kecil sampai yang besar dapat dipakai, sehingga produksinya bisa besar.
- Segala
jenis bahan peledak dapat dimanfaatkan dan dapat diperoleh nisbah peledakan
(blasting ratio) yang tinggi.
Tetapi segi negatifnya adalah:
- Merusak
lingkungan hidup.
- Susah
mencari tempat untuk menimbun material penutup (overburden) yang tidak
mengganggu kegiatan penambangan dan memperparah kerusakan lingkungan, karena
volume material yang akan ditimbun sangat banyak.
1. TAHAPAN KEGIATAN TAMBANG TERBUKA
Secara garis besar tahapan kegiatan
penambangan pada tambang terbuka adalah sebagai berikut:
- Pembabatan dan pembersihan lahan (land
clearing).
Yang dimaksud dengan pembabatan adalah
pembersihan daerah yang akan ditambang dari semak-semak, pepohonan dan tanah
maupun bongkah-bongkah batu yang menghalangi pekerjaan-pekerjaan selanjutnya.
Tanah pucuk yang subur (humus) harus ditimbun di tempat tertentu, lalu ditanami
rerumputan dan semak-semak agar tidak mudah tererosi, sehingga kelak dapat
dipakai untuk reklamasi bekas-bekas tambang.
Pembabatan ini bisa dilakukan dengan:
1. Tenaga manusia yang menggunakan
alat-alat sederhana seperti kapak, gergaji, arit, cangkul dan lain-lain.
2. Menggunakan
alat-alat mekanis yaitu buldoser dengan rooter / ripper, rake blade, rantai dan lain-lain.
- Pengupasan tanah penutup (stripping).
Pengupasan tanah penutup dimaksudkan
untuk membuang tanah penutup (overburden) agar endapan bahan galiannya terkupas
dan mudah untuk ditambang.
Ada beberapa macam cara pengupasan tanah penutup yang banyak
diterapkan, yaitu:
1. Back filling digging method.
Pada
cara ini tanah penutup dibuang ke tempat yang endapan bijih atau batubaranya
sudah digali. Peralatan yang banyak digunakan adalah power shovel atau
dragline. Bila digunakan hanya satu buah peralatan mekanis, power shovel atau
dragline saja, disebut single stripping shovel/dragline dan bila menggunakan
lebih dari satu buah power shovel/dragline disebut tandem stripping
shovel/dragline.
Cara
back filling digging method cocok untuk tanah penutup yang:
-
Tidak
diselingi oleh berlapis-lapis endapan batubara atau endapan bijih (satu lapis).
-
Material
atau batuannya lunak.
-
Letaknya
mendatar (horizontal).
2. Benching system.
Pada pengupasan tanah dengan sistem jenjang (benching
system) ini pada waktu mengupas tanah penutup sekaligus sambil membuat jenjang.
Sistem ini cocok untuk :
-
Tanah
penutup yang tebal.
-
Bahan
galian atau lapisan batubara yang juga tebal.
- Penambangan atau penggalian bahan galian
(mining). Adalah kegiatan pengambilan endapan bahan galian termasuk
batubara dari dalam kulit bumi dan dibawa ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan
atau untuk diproses selanjutnya.
2. METODE PENAMBANGAN
a.
Tambang Terbuka Untuk Endapan Bijih & Mineral Industri
Metode penambangan yang termasuk tambang
terbuka ada 4 (empat) macam, yaitu:
1. Open Pit / Open Cut / Open Cast / Open
Mine Adalah cara-cara
penambangan terbuka yang dilakukan untuk menggali endapan-endapan bijih metal
seperti endapan bijih nikel, endapan bijih besi, endapan bijih tembaga, dan
sebagainya. Bentuk tambang berdasarkan letak endpan
bijih itu sendiri ada 2 (dua) macam, yaitu:
- Open
pit, merupakan bentuk
penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada suatu daerah yang datar atau
lembah. Dengan demikian medan kerja digali ke arah bawah sehingga akan
membentuk semacam cekungan atau pit.
-
Open
cast / open mine / open cut, merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijiih yang terletak
pada lereng bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas
atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit
atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang
diinginkan.
Cara pengangkutan pada open pit / open
cut/open cast / open mine tergantung dari kedalaman endapan dan topografinya.
Pada dasarnya cara pengangkutannya ada 2 (dua) macam, yaitu :
-
Cara
konvensional atau cara langsung, yaitu hasil galian atau peledakan diangkut
oleh truck / belt conveyor / mine car / skip dump type rail cars, dan
sebagainya, langsung dari tempat penggalian ke tempat dumping dengan menelusuri
tebing-tebing sepanjang bukit.
-
Cara
inkonvensional atau cara tak langsung adalah cara pengangkutan hasil galian /
peledakan ke tempat dumping dengan menggunakan cara kombinasi alat-alat angkut.
Misalnya dari permuka/medan kerja (front) ke tempat crusher digunakan truk, dan
selanjutnya melalui ore pass ke loading point; dari sini diangkut ke ore bin
dengan memakai belt conveyor, dan akhirnya diangkut ke luar tambang dengan cage
2.
Quarry
Adalah cara-cara penambangan terbuka yang dilakukan untuk
menggali endapan-endapan bahan galian industri atau mineral industri, seperti
batu marmer, batu granit, batu andesit, batu gamping, dll. Bentuk tambang
berdasarkan letak endapan bahan galian industri itu senderi ada 2 (dua) macam,
yaitu:
(a)
Side
hill type, merupakan
bentuk penambangan untuk batuan atau bahan galian indutri yang terletak
dilereng-lereng bukit. Medan kerja dibuat mengikuti arah lereng-lereng bukit
itu dengan 2 (dua) kemungkinan, yaitu:
-
Bila
seluruh lereng bukit itu akan digali dari atas ke bawah, maka medan kerja dapat
dibuat melingkar bukit dengan jalan masuk (access road) berbentuk spiral.
-
Jika
hanya sebagian lereng bukit saja yang akan di tambang atau bentuk bukit itu
memanjang, maka medan kerja dibuat memanjang pula dengan jalan masuk dari salah
satu sisisnya atau dari depan yang disebut straight ramp.
Keuntungan side hill type ini ialah:
- Dapat
diusahakan adanya cara penirisan alamiah dengan membuat medan kerja sedikit
miring ke arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran air.
- Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah
yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi. Dengan demikian waktu pengangkutannya
(cycle time) menjadi lebih singkat.
Kerugiannya adalah:
- Meterial
penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum penambangan dilakukan,
berarti diperlukan modal yang besar untuk mengongkosi pengupasan material
penutup.
-
Karena
jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat angkut kurang
hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini akan dapat
menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang berbentuk spiral.
(b)
Pit
type / subsurface type, merupakan bentuk penambangan untuk batuan atau bahan
galian industri yang terletak pada suatu daerah yang mendatar. Dengan demikian
medan kerja harus digali ke arah bawah sehingga akan membentuk kerja atau
cekungan (pit). Bentuk medan kerja atau cekungan tersebut ada 2 (dua)
kemungkinan, yaitu:
-
Kalau
bentuk endapan kurang lebih bulat atau lonjong (oval), maka medan kerja dan
jalan masuk dibuat berbentuk spiral.
-
Bila
bentuk endapan kurang lebih empat persegi panjang atau bujur sangkar, maka
medan kerjapun di buat seperti bentuk-bentuk tersebut di atas dengan jalan
masuk dari sisi yang disebut straight ramp atau berbentuk switch back.
Bentuk-bentuk kuari (quarry) yang
diuraikan diatas adalah bentuk-bentuk dasar dari kuari yang tentu saja masih
banyak lagi variasi-variasinya yang pada umumnya diusahakan agar menyesuaikan
bentuk-bentuk dasar tersebut dengan keadaan dan bentuk endapan serta topografi
daerahnya.
3. Strip Mine
Strip Mine adalah cara-cara penambangan terbuka yang dialakukan untuk
endapan-endapan yang letaknya mendatar atau sedikit miring. Yang harus
diperhitungkan dalam penambangan cara ini adalah nisbah penguapan (stripping
ratio) dari endapan yang akan ditambang, yaitu perbandingan banyaknya volume
tanah penutup (m3 atau BCM) yang harus dikupas untuk mendapatkan 1
ton endapan. Cara ini sering diterapkan pada penambangan batubara, atau endapan
garam-garam.
4.
Alluvial
Mine, Adalah tambang
terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan alluvial, misalnya
tambang bijih timah, pasir besi, emas dll. Berdasarkan cara penggaliannya, maka
alluvial mine dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
a. Tambang semprot (hydraulicking).
Pada
tambang semprot penggalian endapan alluvial dilakukan dengan menggunakan
semprotan air yang bertekanan tinggi yang berasal dari penyemprotan yang
disebut monitor atau water jet atau giant.
Tekanan
aliran air yang dihasilkan oleh monitor dapat diatur sesuai dengan keadaan
material yang akan digali atau disemprot yang biasanya bisa mencapai tekanan
sampai 10 atm.
Untuk
memperbesar produksi biasanya:
- Digunakan
lebih dari satu monitor, baik bekerja sendiri-sendiri atau bersama di satu
permuka kerja;
- Monitor
dibantu dengan alat mekanis seperti back hoe atau buldoser.
b.
Penambangan
dengan kapal keruk (dredging/MGM).
Penambangan
dengan kapal keruk (MGM = Mesin Gali Mangkok) ini digunakan bila endapan yang
akan digali terletak di bawah permukaan air, misalnya di lepas pantai, sungai
danau atau dia suatu lembah dimana tersedia banyak air.
Berdasarkan
macam alat-galinya, maka kapal keruk yang digunakan untuk penambangan dapat
dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu:
- Multi
bucket dredge (lihat Gambar 13), yaitu kapal keruk yang alat-galinya berupa
rangkaian mangkok (bucket).
- Cutter
suction dredge, yaitu kapal keruk dengan alat-gali berupa pisau pemotong yang
menyerupai bentuk mahkota.
- Bucket
wheel dredge, yaitu kapal keruk yang dilengkapi dengan timba yang berputar
(bucket wheel) sebagai alat-gali.
Sistem penggalian dengan kapal keruk
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:
- Sistem
tangga (benches), yaitu cara pengerukan dengan membuat atau membentuk tangga
atau jenjang (benches).
- Sistem
tekan, yaitu cara pengerukan dengan menekan tangga (ladder) sampai pada
kedalaman yang dikehendaki, kemudian maju secara bertahap tanpa membentuk
tangga.
- Sistem
kombinasi, yaitu merupakan gabungan dari cara atau sistem tangga dengan sistem
tekan. Biasanya sistem tangga dipakai untuk menggalikan tanah penutup,
sedangkan sistem tekan untuk menggali endapan bijihnya (kaksa).
c. Manual mining method.
Manual
method atau penambangan secara sederhana adalah penambangan yang menggunakan
tanaga manusia atau hampir tidak menggunakan tenaga masin atau alat mekanis.
Cara
ini biasanya dilakukan oleh rakyat setempat atau kontraktor kecil untuk
menambang endapan yang:
- Ukuran
atau jumlah cadangannya tidak besar.
- Letaknya
tersebar dan terpencil.
- Tetapi
endapannya cukup kaya.
Alat-alat konsetrasi yang biasanya
digunakan pada manual method ialah:
- Pan
/ batea / dulang.
- Rocker
(craddle).
- Sluice
box.
Jenis alat berat yang digunakan, Misalnya:
1. Dump-truck:
Pemuatan – Pengangkutan – Penumpahan – Kembali
2. Bull-dozer:
Penancapan blade – penggusuran – Pengangkatan Blade –
Memutar
3. Excavator:
Penggalian – Ayun bermuatan – Penumpahan – Ayun kosong
4. Dragline:
Pelemparan bucket – Pengerukan – Pengangkatan bucket –
Ayun bermuatan –
Penumpahan – Ayun kosong
5. Shovel-Dozer
Sumber : http://selvifoni.blogspot.com/2012/07/tambang-terbuka.html diambil 13.32 27/07/2015